Ad Under Header

Sekolah Bolehkan Murid belajar di kelas

SMP Islam Al Azhar 8 Kemang Pratama melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Simulasi PTM ini dilaksanakan sejak 24 Mei 2021.

Sekolah Bolehkan Murid belajar di kelas


SMP Islam Al Azhar 8 Kemang Pratama melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Simulasi PTM ini dilaksanakan sejak 24 Mei 2021. Menurut Kepala SMPIA 8 Kemang Pratama Dra. Kanya Muawanah, pelaksanaan PTM terbatas ini membutuhkan proses yang panjang. Dimulai dengan adanya SK (Surat Keputusan Bersama) 5 menteri pada bulan November 2020, pihak sekolah mengajukan ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi, menjalani monitoring oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi, baru setelah itu mendapat persetujuan untuk melaksanakan PTM terbatas. Tidak lupa, seluruh guru dan pegawai di lingkungan SMPIA 8 Kemang Pratama telah mendapat vaksinasi covid 19.

Dra. Kanya Muawanah mengatakan pada dasarnya keikutsertaan murid dalam PTM terbatas ini sepenuhnya dikembalikan ke orang tua murid. Apabila orang tua mengizinkan anaknya mengikuti PTM, maka ananda akan ikut PTM di sekolah. Jika orang tua tidak mengizinkan, maka ananda akan tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah. Tidak ada paksaan sama sekali dari pihak sekolah.

Dalam melaksanakan PTM terbatas ini, tentunya protokol kesehatan dan keamanan menjadi fokus utama. Cuci tangan dan memakai masker menjadi kewajiban. Sementara itu, murid yang sedang kurang sehat dianjurkan untuk mengikuti kegiatan belajar dari rumah. Untuk makin menjamin keamanan, SMPIA 8 juga membentuk Satgas Covid untuk memastikan seluruh kegiatan di lingkungan sekolah berjalan sesuai protokol kesehatan. Kantin sekolah juga belum beroperasi untuk menghindari kerumunan. Ananda dianjurkan untuk membawa makanan dan minuman dari rumah.

Pelaksanaan PTM secara teknis, setiap jenjang kelas memiliki hari yang berbeda. Murid kelas tujuh melakukan PTM di sekolah hari senin dan rabu, kelas delapan hari selasa dan kamis. Sementara kelas sembilan sudah tidak masuk ke sekolah setelah ujian. PTM hanya berlangsung dari pukul tujuh pagi hingga dua belas siang. Semua murid juga dianjurkan untuk mengurangi mobilitas selama di sekolah termasuk pada jam istirahat. Jam istirahat murid lebih banyak dihabiskan di kelas.

Semua murid dan guru wajib memakai masker pada saat PTM berlangsung. Tempat duduk antar murid juga diberi jarak. Jumlah murid di dalam kelas yang mengikuti PTM hanya berkisar 15 sampai 18 murid. Sementara sisanya mengikuti PJJ dari rumah masing-masing. SMPIA 8 menyebut sistem ini dengan blended learning. Yaitu saat PTM dan PJJ dilakukan secara bersamaan. Dalam hal ini, guru yang mengajar memiliki tugas ekstra dalam memandu murid. Karena selain harus memerhatikan murid di dalam kelas, juga harus memerhatikan murid yang mengikuti PJJ melalui virtual.

Dari dua guru SMPIA 8 yang kami temui saat liputan, Pak Cipta dan Bu Winda mengaku senang dan antusias menjalani PTM terbatas. Setelah lebih dari setahun tidak menjalani pembelajaran tatap muka, maka moment ini sangat dinantikan untuk melepas kerinduan mengajar murid secara tatap muka. Meskipun tatap muka yang dilaksanakan saat ini belum sepenuhnya sama seperti sebelum pandemi.

Begitu pula dengan murid-murid di sekolah. Kami sempat berbincang dengan tiga murid SMPIA 8 Kemang Pratama. Mereka merasa sangat senang menjalani PTM di sekolah. Mereka mengaku lebih suka belajar langsung di sekolah daripada PJJ melalui virtual. Alasannya, belajar di sekolah lebih mudah dimengerti dan lebih mudah berinteraksi dengan guru. Para murid SMPIA 8 juga mengaku tidak keberatan melaksanakan PTM di sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat. Karena mereka tahu, protokol kesehatan diterapkan demi menjamin keamanan dan kesehatan. Hanif & NRD

Sumber : Majalah Al Azhar Edisi 311

Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.